
KasihBerita.com – Dalam beberapa pekan terakhir, gelombang protes mahasiswa yang dikenal dengan sebutan “Indonesia Gelap” melanda berbagai daerah di Indonesia. Aksi ini merupakan respons terhadap keputusan pemerintah yang memotong anggaran pendidikan tinggi demi mendanai program makan gratis bagi anak sekolah.
Latar Belakang Aksi
Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program ambisius senilai $28 miliar per tahun untuk menyediakan makanan gratis bagi hampir 90 juta anak sekolah dan ibu hamil. Program ini bertujuan mengatasi masalah malnutrisi dan meningkatkan perekonomian lokal.
Namun, untuk mendanai program tersebut, pemerintah melakukan pemotongan anggaran di berbagai sektor, termasuk pendidikan tinggi. Kementerian-kementerian kunci mengalami pengurangan dana, yang berdampak pada infrastruktur, beasiswa, dan fasilitas pendidikan lainnya.
Reaksi Mahasiswa
Mahasiswa dari berbagai universitas menilai pemotongan anggaran ini sebagai ancaman serius bagi kualitas pendidikan dan masa depan mereka. Mereka menuntut pemerintah untuk mengembalikan anggaran pendidikan dan mencari solusi alternatif untuk mendanai program makan gratis tanpa mengorbankan sektor pendidikan.
Di Banda Aceh, mahasiswa Universitas Syiah Kuala menggelar aksi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, menuntut transparansi penggunaan dana otonomi khusus. Sementara itu, di Medan, mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara berunjuk rasa di depan gedung DPRD Sumatera Utara, menuntut hal serupa.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Keputusan pemerintah ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat. Selain pemotongan anggaran pendidikan, kelas menengah Indonesia mengalami penyusutan, dengan tingkat pengangguran yang tinggi, terutama di kalangan pemuda usia 15-24 tahun. Tagar #KaburAjaDulu yang berarti “lebih baik pergi dulu” menjadi viral di media sosial, mencerminkan keinginan generasi muda untuk mencari peluang di luar negeri.
Tanggapan Pemerintah
Hingga saat ini, Presiden Prabowo belum memberikan komentar resmi terkait protes yang berlangsung. Pejabat pemerintah menyatakan bahwa mereka sedang mengevaluasi tuntutan mahasiswa dan mencari solusi terbaik untuk semua pihak.
Kesimpulan
Aksi “Indonesia Gelap” mencerminkan ketidakpuasan mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap mengorbankan sektor pendidikan. Diperlukan dialog konstruktif antara pemerintah dan mahasiswa untuk mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan bagi masa depan pendidikan Indonesia.