Kesehatan – Kasih Berita https://www.kasihberita.com Membawa Berita dengan Rasa Sat, 22 Mar 2025 11:31:54 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.7.2 https://www.kasihberita.com/wp-content/uploads/2025/03/icon-kasihberita-150x150.png Kesehatan – Kasih Berita https://www.kasihberita.com 32 32 YONO: Tren Gaya Hidup Baru yang Menggeser YOLO di Kalangan Generasi Z https://www.kasihberita.com/2025/03/22/yono-tren-gaya-hidup-baru-generasi-z-2025/ https://www.kasihberita.com/2025/03/22/yono-tren-gaya-hidup-baru-generasi-z-2025/#respond Sat, 22 Mar 2025 11:31:53 +0000 https://www.kasihberita.com/?p=39
YONO: Tren Gaya Hidup Baru di Kalangan Generasi Z pada 2025 | sumber: netralnews.com

KasihBerita.com – Dalam beberapa tahun terakhir, konsep YOLO (You Only Live Once) yang mendorong seseorang untuk menikmati hidup tanpa batas telah populer di kalangan anak muda. Namun, memasuki tahun 2025, muncul tren baru yang dikenal sebagai YONO (You Only Need One), yang menekankan konsumsi bijak dan berkelanjutan. Tren ini mulai menggeser popularitas YOLO, terutama di kalangan Generasi Z.​

Apa Itu YONO?

YONO adalah gaya hidup yang mendorong konsumsi dengan penuh pertimbangan. Prinsipnya sederhana: membeli barang yang benar-benar diperlukan, berkualitas, dan tahan lama. Penganut YONO tidak hanya menghemat uang tetapi juga menekankan nilai keberlanjutan. Dengan memilih produk multifungsi atau meminimalkan pembelian yang tidak penting, para pengikut YONO mengurangi pengeluaran dan dampak buruk terhadap lingkungan. ​

Perbedaan Antara YONO dan YOLO

Jika YOLO mendukung hidup dengan mengutamakan kepuasan instan dan pengalaman tanpa batas, YONO menawarkan pendekatan yang lebih terkendali. YOLO sering kali memotivasi pembelian barang-barang mewah atau kegiatan yang berorientasi pada kesenangan semata. Sebaliknya, YONO menekankan pentingnya memilih hal-hal yang benar-benar memiliki nilai guna jangka panjang. ​

Faktor Pendorong Tren YONO

Tren YONO muncul sebagai respons terhadap berbagai tekanan ekonomi, seperti inflasi yang meningkat, pendapatan yang stagnan, dan ketidakpastian akan masa depan. Generasi muda mulai meninggalkan kebiasaan konsumtif yang tidak terencana dan beralih ke pola hidup lebih hemat serta bijaksana.

Implementasi Gaya Hidup YONO

Menjalani hidup dengan prinsip YONO membutuhkan perubahan pola pikir dan kebiasaan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:​

  1. Fokus pada Kebutuhan Esensial: Prioritaskan pengeluaran untuk hal-hal yang benar-benar diperlukan. Misalnya, belilah barang yang memiliki kualitas baik dan dapat digunakan dalam jangka panjang. ​
  2. Maksimalkan Penggunaan Teknologi: Gunakan aplikasi belanja yang menawarkan diskon, poin hadiah, atau cashback. Ini adalah cara cerdas untuk menghemat pengeluaran sekaligus mendapatkan keuntungan tambahan. ​
  3. Gaya Hidup Minimalis: Adopsi gaya hidup minimalis dengan hanya memiliki barang-barang yang memiliki nilai guna. Prinsip ini tidak hanya membantu mengurangi pengeluaran tetapi juga memberikan ruang lebih di rumah. ​

Dampak Positif YONO

Gaya hidup YONO adalah jawaban atas tantangan ekonomi dan sosial yang dihadapi oleh generasi muda saat ini. Dengan meninggalkan prinsip YOLO yang cenderung boros, YONO memberikan alternatif yang lebih realistis, praktis, dan berorientasi pada masa depan. Bukan hanya soal penghematan, YONO juga mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan dan keberlanjutan.

]]>
https://www.kasihberita.com/2025/03/22/yono-tren-gaya-hidup-baru-generasi-z-2025/feed/ 0
Kemenkes: 1,3 Juta Anak Indonesia Belum Mendapatkan Imunisasi Lengkap https://www.kasihberita.com/2025/03/22/1-3-juta-anak-indonesia-belum-imunisasi-lengkap/ https://www.kasihberita.com/2025/03/22/1-3-juta-anak-indonesia-belum-imunisasi-lengkap/#respond Sat, 22 Mar 2025 11:16:38 +0000 https://www.kasihberita.com/?p=31 Direktur Pengelolaan Imunisasi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Prima Yosephine (kanan) dalam temu media tentang Pekan Imunisasi Dunia di Jakarta, Jumat (21/3/2025). Sebanyak 1,3 juta anak di Indonesia belum mendapatkan imunisasi, berisiko menyebabkan KLB penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi.
pekan imunisasi dunia di jakarta, jumat (21/3/2025)

KasihBerita.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa sekitar 1,3 juta anak di Indonesia belum mendapatkan imunisasi lengkap. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi munculnya kembali penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, seperti campak, polio, dan difteri. ​

Pentingnya Imunisasi Lengkap

Imunisasi merupakan salah satu intervensi kesehatan yang paling efektif dalam mencegah penyakit menular. Dengan cakupan imunisasi yang tinggi, herd immunity atau kekebalan kelompok dapat tercapai, sehingga melindungi individu yang tidak dapat diimunisasi karena alasan medis.​

Faktor Penyebab Rendahnya Cakupan Imunisasi

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap rendahnya cakupan imunisasi di Indonesia antara lain:

  • Kurangnya Edukasi: Masih banyak orang tua yang belum memahami pentingnya imunisasi bagi kesehatan anak.​
  • Akses Terbatas: Di beberapa daerah terpencil, fasilitas kesehatan sulit dijangkau, sehingga imunisasi tidak terlaksana.​
  • Misinformasi: Beredarnya informasi yang tidak akurat mengenai efek samping imunisasi membuat sebagian orang tua ragu untuk mengimunisasi anaknya.​

Upaya Pemerintah

Untuk mengatasi masalah ini, Kemenkes telah meluncurkan berbagai program, termasuk Pekan Imunisasi Dunia 2025 yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi. Selain itu, kerja sama dengan berbagai pihak, seperti platform transportasi online, dilakukan untuk memfasilitasi akses imunisasi bagi masyarakat.

Peran Masyarakat

Masyarakat diharapkan proaktif dalam memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal. Orang tua sebaiknya berkonsultasi dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai imunisasi.​

Kesimpulan

Rendahnya cakupan imunisasi di Indonesia memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Dengan kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, diharapkan semua anak Indonesia dapat terlindungi dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.​

]]>
https://www.kasihberita.com/2025/03/22/1-3-juta-anak-indonesia-belum-imunisasi-lengkap/feed/ 0